Rabu, 31 Agustus 2011

Testimoni penggemar karaka

walnya saya tidak begitu tertarik makan kepiting, tapi ketika menikmati kelezatan daging Karaka (kepiting rawa) yang begitu tebal, berserat dan segar, saya jadi ketagihan!


Karaka siap diserbu
Kepiting papua ini besar sekali, tentu saja berbeda sekali dengan kepiting yang pernah saya makan di Bogor. Kalo kepiting bogor, kita tidak perlu mengeluarkan tenaga kuda untuk memotes kaki-kaki kepiting, cukup dengan dua jari tangan seorang Iswanti saja kepiting-kepitng itu bisa tidak berkaki lagi (ini kepiting yang sudah jadi masakan loh ya). Tapi kalo kepiting papua, kita butuh hammer atau batu ulekan dengan tenaga kuda untuk menghancurkan batoknya.


Kepiting Karaka ini saya makan jika teman saya yang kerja di Teluk Bintuni Papua Barat pulang. Untuk mendapatkan kepiting besar ini memang memerlukan usaha, karena Karaka bisa didapati di Babo (masih dalam kabupaten Teluk Bintuni). Menuju Babo ini, teman saya harus menempuh waktu satu jam dengan speed boat. Lalu naik pesawat penerbangan perintis menuju Biak untuk selanjutnya terbang menuju Jakarta.


Kepiting karaka yang dia beli dalam keadaan sudah menjadi masakan. Ada yang berbumbu saus lada hitam, ada juga yang berbumbu saus cabe. Ketika saya iseng-iseng browsing di internet, ternyata harga Karaka sangat mahal! Di Jakarta harga kepiting papua 1 ekor Rp. 203,500, bahkan ada yang sampai mencapai Rp. 331,500 untuk satu ekornya! Ck ck ck. Beruntung sekali diriku ini menikmati Karaka gratis!! :D

Mengenai informasi gizi kepiting, menurut Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, kepiting merupakan sumber kalsium yang baik (89 miligram per 100 gram), juga mengandung EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid) yaitu komponen asam lemak Omega-3 yang penting dalam pembentukan membran sel otak pada janin sejumlah 0.3 gram (Brown et al. 2008).

Yang takut lemak jangan takut. Ternyata daging kepiting hanya sedikit mengandung lemak (sekitar 1 gram per 100 gram), lebih sedikit jika dibandingkan dengan daging ayam (sekitar 6-10 gram per 100 gram) atau daging kambing (11-12 gram per 100 gram). Demikian juga kandungan asam lemak jenuhnya relatif rendah (0.1 gram per 100 gram) jika dibandingkan daging ayam (2.2-2.6 gram per 100 gram) dan daging kambing (4.3 gram per 100 gram). Di samping itu, seperti telah disebutkan sebelumnya, daging kepiting juga mengandung asam lemak Omega-3 sedangkan daging ayam dan daging kambing tidak. Jadi sangat bagus makan kepiting (selain harganya yang bagus pulak hehe).

Tidak ada komentar: